Home

Curhat Kepada Orang yang Tepat

Mengenai Curhat....
Ah.. mungkin saya bukan ahlinya tapi banyak sekali orang yang percaya kepada saya untuk "menyimpan rahasianya".  Ok saya anggap jika seseorang secara privat meminta saya mendengarkan ceritanya, saya anggap mereka sedang membagikan rahasianya kepada saya. Karena saya merasa jika apa yang terjadi kepada saya kemudian saya bagikan kepada orang lain menjadi konsumsi publik akan sedih sekali tentunya.

Postingan kali ini saya peruntukan kepada seseorang yang kemungkinannya untuk membuka blog ini adalah 1 : 500 karena mbaknya aktif di wordpress sementara saya di blogspot dan tidak saling follow meskipun kita berteman di dunia nyata dan semua sosmed, semoga suatu saat nggih.. Bukan saya menggurui karena saya lebih dulu mengalaminya, saya hanya ingin berbagi yang mungkin bermanfaat karena saya peduli. Dulu saya juga pernah mengalami masa-masa curhat di sembarang tempat namun lambat laun saya mulai sadar bahwa saya juga harus memilah mana yang bisa saya ceritakan dan apakah yang saya ceritakan ini mengganggu gak sih untuk si penerima, yang saya ceritakan ini bermanfaat ga sih untuk si pendengar, dan apakah si pendengar ini bisa mengambil pelajaran dari sebuah "episode" yang saya ceritakan gak sih dan yang paling penting adalah, si Pendengar ini akan bercerita kepada orang lain atau tidak atau mungkin lebih tepatnya bisa jaga rahasia gak sih?.

Mungkin ada perasaan lega saat kita menceritakan hal yang membuat kita tidak nyaman kepada orang lain. tapi ada perasaan bersalah gak sih setelah kita menceritakan para pelaku dalam "episode" yang kita ceritakan kepada orang lain tersebut? ada sesal gak sih? Hal ini sering kali terngiang di kepala saya. Karena itu juga sedikit demi sedikit saya mengurangi untuk membagi hal-hal yang membuat saya tidak nyaman terlebih itu mengenai keluarga. Kita sebagai orang jawa tentu pernah dengar pepatah
"Mikul Duwur Mendem Jero" 
yang artinya.... ah saya yakin orang yang saya tuju ini mengerti apa artinya.

Akan lebih baik jika kita menceritakan hal tersebut (atau sebut saja aib) kepada keluarga sendiri, orang-orang yang sedikit banyak terlibat atau mungkin orang yang lebih berpengalaman mengenai masalah tersebut, paling tidak mereka bisa memberi contoh ataupun gambaran cara  mereka menghadapi masalah di mana nanti kita tinggal membandingkan dengan hal yang kita hadapi kemudian mengambil kesimpulan. Bukan cerita ke orang lain yang mungkin juga belum berpengalaman dan kemungkinan besar akan menyebarkan cerita kita tersebut. Mungkin kita merasa orang yang kita jadikan pendengar ini bisa dipercaya dan kita merasa lega setelah membaginya tapi, tolong dipikirkan lagi  deh....

Saya di sini bukan sok wise atau merasa paling baik.. bukan seperti itu, saya hanya ingin kita bersama-sama menjadi lebih baik, Mengurangi apa yang sekiranya harus kita kurangi. itu saja...

Semoga bisa Mengerti ya...

Tidak ada komentar:

copyright © Qiaramint