Home

Jika Anak Tidak Kunjung Berjalan

Mungkin saja bukan karena gangguan, tapi akibat kemanjaan yang ditawarkan.
“Hai, bagaimana, si kecil sudah bisa jalan?” Begitulah pertanyaan yang kerap dilontarkan mengenai perkembangan buah hati kita. Kecemasan biasanya muncul jika ulang tahun pertama sudah lewat beberapa bulan, tapi si kecil belum juga bisa berjalan. Biasanya sih, untuk menghibur diri kita menepisnya dengan berpikir, “Ah, nanti juga bisa berjalan sendiri.” Benarkah demikian?
“Pada prinsipnya selama sudah dipastikan tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak pasti bisa berjalan,” kata Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A., menyemangati. Spesialis anak dari Bagian Ilmu Kedokteran Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini menganjurkan, untuk memastikan ada tidaknya gangguan, bawalah anak ke dokter. “Dokter yang akan memastikan, adakah kelainan yang harus ditangani atau sekadar keterlambatan biasa,” ujarnya. Toh, sampai usia 18 bulan belum bisa berjalan pun masih dikategorikan normal.
0

Muhammad Al Fatih (محمد الفاتح )

Mehmed II


Muhammad al-Fatih
Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), "sang Penakluk", dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 14323 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan salat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan salat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan salat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya. Sebelumnya anatolia sudah disatukan oleh Bayezid I 50 tahun sebelum
0

copyright © Qiaramint