Home

Jenis Liputan foto yang harus Ada

> Pose klasik adalah gambar yang menangkap seorang atau sekumpulan orang.
Kalau kita melihat-lihat album foto jaman dahulu milik orangtua kita, bisa jadi sebagian besar-kalau tidak semuanya merupakan gambar - gambar klasik. Foto pose ini sekarang sudah tidak lagi menuntut Anda dan pasangan Anda untuk berdiri tepat di depan kamera dan berdesis “cheese!” melainkan dapat dirubah menjadi gaya yang lebih aktraktif. Obyeknya dapat Anda sendiri, Anda dan pasangan, bersama orangtua, atau kerabat dan teman-teman Anda lainnya. foto oose klasik ini tidak memiliki pesan apapun. foto ini tidak punya cerita latar belakang dan setting acara pernikahan itu. Foto pose klasik cenderung sebagai foto absensi otomatis dan alat pendeskripsi profil seseorang. Anda dapat mengetahui siapa saja yang hadir di acara pernikahan tersebut sekaligus memperhatikan betapa buruknya make up teman Anda waktu berfoto bersama. Namun, bukan berarti foto ini tidak penting. foto pose klasik punya efek makna yang dalam. Sebagai alat pendeskripsi profil, ia juga sangat dibutuhkan dalam album pernikahan, terlebih jika kelak anak -anak Anda melihatnya.
> Foto ilustratif memasukkan latar belakang bersama subjek fotonya (foto candid).
foto liputan pernikahanLokasi tempat Anda melangsungkan pernikahan, rangkaian bunga di sepanjang lorong, taman yang luas, atau sekelompok orang yang sedang beraktifitas di belakang ikut terabadikan bersama Anda sebagai subjek utamanya. Anda tidak diharuskan untuk menghadap kamera.
Secara natural fotografer akan menangkap kegiatan Anda bersama lingkungannya. Pengambilan gambar yang berjarak sering dilakukan untuk mendapatkan foto ilustratif yang baik. Karena momen tersebut bisa kapan saja, sebaiknya Anda betul-betul tanggap terhadap keadaan. Sebagai tambahan pada kecantikan dan ketampanan si pengantin, foto ilustratif menyuguhkan banyak informasi bagi pemandangnya untuk berkontemplasi karena ia juga bercerita tentang keadaan dan suasana pesta pernikahan Anda.





> Foto fashion menggambarkan sekaligus ekspresi, karakter, dan makna.
foto fashion pernikahanTipe ini akan sangat menarik perhatian karena gaya dan ketidakbiasaannya. Kesatuan citra dibutuhkan dalam foto ini. Berfoto siluet dengan pasangan Anda berlatarkan cahaya matahari bisa sangat mengagumkan, sementara senyum Anda ketika pemasangan cincin dalam gambar close-up merupakan ekspresi yang indah. Lagi, waktu Anda berlari mengangkat gaun depan Anda dan ketika Anda berdiri berkacak pinggang memegang rangkaian bunga di pundak akan memberikan karakter kuat pada foto jenis ini. Intinya pada hal-hal yang tidak biasa ditangkap kamera. Kadang ada sebuah foto yang mengabadikan tangan Anda berdua saja. Atau ketika si dia memejamkan mata waktu prosesi siraman. Pada foto fashion seperti ini dibutuhkan kejelian dari sang fotografer dalam menangkap momen tersebut.
Ketidakbiasaan ini seharusnya bisa langsung ditangkap sebagai momen fashion oleh seorang fotografer. Tapi, Anda perlu untuk memberi keleluasaan mereka bereksplorasi terhadap banyak ruang dan momen saat pesta. Nantinya, Anda sendiri menemukan banyak sekali hal-hal tidak biasa yang tertangkap kamera.
> Nir-pose menangkap detail terkait tanpa subjek ikut serta di dalamnya.
Untuk beberapa alasan, album foto Anda juga akan terlihat menarik ketika makanan perasmanan yang berderet berwarna-warni diabadikan. Rangkaian bunga di tengah-tengah ruangan pesta, kartu undangan, pergola, cincin kawin, kursi-kursi kosong, Alkitab, sampai sunset menggantikan subjek hidup di foto jenis ini. Tidak lebih dari memberi warna pada album pernikahan. Benda-benda penunjang yang diekspos sedemikian rupa bisa berbicara dengan sendirinya. Ia juga akan menceritakan tema pesta dan memberi ruang ‘nafas’ sewaktu membolak-balik koleksi foto pernikahan Anda.
Sekali lagi, fotografer profesional paham dengan hal ini. Anda cukup membiarkan mereka berkreasi apa adanya. Kini saatnya Anda bercerita apa-apa yang ada di pesta sakral itu tanpa sepatah katapun keluar dari mulut Anda. Menyampaikan pesan visual semacam ini tentunya menjadi mudah kalau kelengkapan enkripsinya dipenuhi.

Perihal Seperangkat Alat Sholat dan Al-Qur'an sebagai Mas Kawin

Mahar adalah harta yang diberikan pihak calon suami kepada calon istrinya untuk dimiliki sebagai penghalal hubungan mereka. Mahar ini menjadi hak istri sepenuhnya, sehingga bentuk dan nilai mahar ini pun sangat ditentukan oleh kehendak istri. Bisa saja mahar itu berbentuk uang, benda atau pun jasa, tergantung permintaan pihak istri.

Mahar dan Nilai Nominal


Mahar ini pada hakikatnya dinilai dengan nilai uang, sebab mahar adalah harta, bukan sekedar simbol belaka. Itulah sebabnya seorang dibolehkan menikahi budak bila tidak mampu memberi mahar yang diminta oleh wanita merdeka. Kata ‘tidak mampu’ ini menunjukkan bahwa mahar di masa lalu memang benar-benar harta yang punya nilai nominal tinggi. Bukan semata-mata simbol seperti mushaf Al-Quran atau benda-benda yang secara nominal tidak ada harganya.
Hal seperti ini yang di masa sekarang kurang dipahami dengan cermat oleh kebanyakan wanita muslimah. Padahal mahar itu adalah nafkah awal, sebelum nafkah rutin berikutnya diberikan suami kepada istri. Jadi sangat wajar bila seorang wanita meminta mahar dalam bentuk harta yang punya nilai nominal tertentu. Misalnya uang tunai, emas, tanah, rumah, kendaraan, deposito syariah, saham, kontrakan, perusahaanatau benda berharga lainnya.
Adapun mushaf Al-Quran dan seperangkat alat shalat, tentu saja nilai nominalnya sangat rendah, sebab bisa didapat hanya dengan beberapa puluh ribu rupiah saja. Sangat tidak wajar bila calon suamiyang punya penghasilan menengah, tetapi hanya memberi mahar semurah itu kepada calon istrinya.
Akhirnya dengan dalih agar tidak dibilang ‘mata duitan’, banyak wanita muslimah yang lebih memilih mahar semurah itu. Lalu diembel-embeli dengan permintaan agar suaminya itu mengamalkan Al-Quran. Padahal pengamalan Al-Quran itu justru tidak terukur, bukan sesuatu yang eksak. Sedangkan ayat dan hadits yang bicara tentang mahar justru sangat eksak dan bicara tentang nilai nominal. Bukan sesuatu yang bersifat abstrak dan nilai-nilai moral.

Justru embel-embel inilah yang nantinya akan merepotkan diri sendiri. Sebab bila seorang suami berjanji untuk mengamalkan isi Al-Quran sebagai mahar, maka mahar itu menjadi tidak terbayar manakala dia tidak mengamalkannya. Kalau mahar tidak terbayar, tentu saja akan mengganggu status perkawinannya.
0

Berketurunan tanpa adanya Pejantan


Ada satu jenis kadal yakni KADAL EKOR CAMBUK ( Cnemidophorus uniparens) yang berasal dari barat daya Amerika Serikat adalah salah satu dari 15 jenis kadal unik yang diketahui hanya berjenis betina saja. Selain itu mereka melahirkan anaknya tanpa ada sel keturunan yang berasal dari jantan, karena memang hanya satu jenis yang diciptakan Allah yaitu kadal betina saja.

Secara logika, Allah ternyata MAHA KUASA untuk mencipta mahluknya berketurunan tanpa ada peran dari jantannya bahkan sang jantan di dunia ini tidak pernah diciptakan Allah sama sekali !

Karena semua nya BETINA !

Lantas, jika seperti ini, tentu logika iman kita akan bertambah kuat seperti halnya lebah jantan yang diciptakan Allah dari setetes nutfah lebah betina, tanpa peran jantan sedikit pun. Demikian pula dengan kadal-kadal betina yang diciptakan Allah tanpa peran jantan sama sekali, lantas apa susahnya bagi Allah menciptakan Nabi Isa bin Maryam, yang lahir dari rahim Ibu Maryam tanpa adanya pembuahan dari seorang bapak ?

Karena kita umat Islam yakin bahwa penciptaan Nabi Isa bin Maryam adalah sebuah kebesaran dan mukjizat Allah dan Isa 'Alaihisalam adalah tak lebih dari seorang hamba yang tidak boleh disembah sekaligus seorang Rasul yang tidak boleh didustakan.


Note : Karena tidak adanya pejantan, membuat kadal whiptail betina telah menemukan cara di sekitar in vitro-nya. Yaitu seekor betina akan mengeluarkan gelombang testosteron dan meniru perilaku pejantan yang cukup untuk memicu reproduksi pada betina lain, sehingga dapat bertelur dan membuahi sendiri.

2

copyright © Qiaramint