Maret 2000, Carol Rookwood, Kepala Sekolah Gereja St Mary’s Island di Catham, Inggris, telah mendengar jika rekan-rekan sejawatnya di Amerika Serikat telah melarang seluruh anak didiknya untuk membaca semua novel Harry Potter (saat itu film pertama Harry Potter belum rilis). Akhirnya Carol Rookwood pun mengikti jejak mereka. Dia dengan tegas melarang seluruh anak didiknya untk membaca novel Hary Potter.
“Semua novel yang dikarang perempuan penulis dari Edinburg itu bertentangan dengan apa yang diajarkan Alkitab. …tukang sihir, setan, dan iblis semuanya jahat. Tidak ada sihir yang baik!” tandas Rookwood. (BBC, “School Bans Harry Potter”, 29/3/2000).
Sikap Rookwood dikecam The National Secular Society. Ketua “Masyarakat Sekular Inggris”, Keith Porteous Wood menyatakan, “Selama berabad-abad, imajinasi anak-anak telah tumbuh bersama kisah-kisah dongeng tentang tukang sihir dan peri. Sikap melarang membaca buku yang sangat populer itu akan sangat merugikan (anak-anak).”
JK. Rowling sendiri menjawab, “Saya tidak terlalu merisaukan kontroversi yang ada mengenai buku saya. Saya hanya menulis sesuatu hal yang sudah ada berabad lalu, pertempuran antara kekuatan kebaikan melawan kekuatan jahat. Pertempuran antara Tuhan dan Setan.”
Di Indonesia, kontroversi seperti itu juga terjadi walau tidak segencar di Inggris dan Amerika. Ada dua kemungkinan: Pertama, masyarakat di sini merasa akidahnya sudah sedemikian kuat sehingga tidak merasa cemas dengan segala dampak negatif yang ada. (Mungkin mereka ini beranggapan, “Jangankan Harry Potter, majalah Playboy saja direstui pemerintah dan dijual bebas di mana-mana, toh tidak apa-apa”). Dan yang kedua, masyarakat di sini masih minim pengetahuannya tentang akidah, sehingga demikian permisif dengan simbol dan ritual satanic yang memang banyak dipaparkan dalam novel-novel Harry Potter tersebut. Atau bisa jadi, The Mind Control yang dilancarkan kelompok “Dia yang tidak boleh disebut namanya” sudah berhasil di negeri ini sehingga apa pun boleh-boleh saja.
JK. Rowling, Exeter, dan Warisan Templar
Sebelum mengupas satu-persatu sisi gelap serial Harry Potter, kita sebaiknya mengetahui siapa orang yang berada di belakang semua ini. Nama asli pengarang serial Harry Potter adalah Joanne Rowling, tanpa huruf “K” di tengahnya. Namun penerbitnya menyarankan agar Rowling menambahkan huruf depan dan disingkat agar terkesan sebagai laki-laki. Mereka beranggapan jika nama perempuan saat itu belum menjamin pemasaran yang baik bagi karya novel seperti Harry Potter.
Akhirnya Rowling memilih nama “Kathleen” yang ditempatkannya di tengah. Dalam cover novel ditulis “J.K. Rowling”. Namun dalam hukum di negaranya, sisipan nama “Kathleen” tetap tidak diakui.
Rowling lahir sebagai anak pertama pasangan Peter dan Ann, keduanya mantan tentara Angkatan Laut Inggris, pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, 12 mil timur laut Bristol, Inggris. Adiknya, Diana, lahir ketika Rowling berusia satu tahun 11 bulan. Sejak kecil Rowling sudah terobsesi dengan banyak bahan bacaan. Bahkan sudah mulai menuliskan cerita pendek sederhana sejak usia 5 tahun dengan karya perdananya berjudul “Rabbit”.
Dari Chipping Sodburry, keluarganya pindah ke daerah Winterbourne saat Rowling berusia empat tahun. Di tempat yang baru ini, Rowling punya tetangga bernama Potter dan mereka bersekolah di Sekolah Dasar St. Michael. Ketika Rowling baru 9 tahun, keluarganya pindah lagi ke Tutshill, South Wales. Rowling masuk Sekolah Menengah Wyedean Comprehensive. Lulus dari Wydean, Rowling ingin melanjutkan ke Oxford University namun gagal. Dia kemudian masuk ke Universitas Exeter di Inggris mengambil jurusan bahasa Perancis selama empat tahun, termasuk mengajar bahasa Inggris di Paris selama setahun di tahun terakhir perkuliahan. Tahun 1990 Rowling lulus dan kembali ke Inggris.
Menurut beberapa artikel kisah hidupnya, ide awal dan bab-bab pertama tentang novel Harry Potter timbul begitu saja saat Rowling tengah berada di dalam kereta api dari Machester menuju London, ketika dia masih gadis di tahun 1990. Karena tidak membawa alat tulis, Rowling menyimpan ide tentang seorang anak lelaki berkacamata bundar tersebut di dalam otaknya. Kalimat-kalimat awal novel perdana Harry Potter ditulisnya di dalam flat di Manchester namun baru diselesaikan beberapa tahun kemudian, saat dia telah berpisah dengan suami pertamanya yang seorang wartawan Portugal dan membawa seorang anak perempuan yang masih sangat kecil bernama Jessica. Bersama Jessica, Rowling menjadi Single-Parent dan menumpang hidup di rumah adiknya, Diana, di Edinburg, Skotlandia.
Di Edinburg-lah Rowling menyelesaikan novel Harry Potter pertamanya. Novel itu diberi judul “Harry Poter and The Philosopher’s Stone”, diselesaikan dengan sebuah mesin ketik tua di tahun 1995. Setelah ditolak 12 penerbit, Bloomsbury akhirnya mau menerbitkannya. Namun novel ini baru meledak di Inggris tahun 1997 dan di Amerika diubah judulnya menjadi “Harry Potter and The Sorcerer’s Stone” setahun kemudian. Benarkah demikian? Bisa ya, bisa pula tidak. Mengapa demikian?
Menelisik novel perdana Harry Potter yang begitu banyak istilah sihir, simbol, binatang, dan ritual okultisme purba-seperti Black-Cat, Owl, Jubah Hitam, ‘Minerva’ McGoganall, Bolt of Lightning, Ular, Sapu Terbang, Quidditch, Mirror of Erised, Nicholas Flamel “Sang Grandmaster Illuminati”, Unicorn, Batu Bertuah-yang terjalin dengan begitu cermat dalam kisah dan intrik yang dialami Harry Potter di masa awal bersekolah di Hogwarts, sulit untuk membayangkan hal itu bisa dihasilkan dari seorang ibu rumah tangga biasa yang selama ini disematkan pada sosok JK. Rowling.
Sudah bukan rahasia umum jika sebuah novel sering berlatar belakang kehidupan penulisnya. Misal, John Grisham yang seorang lawyer dikenal sebagai penulis novel-novel ber-setting peristiwa hukum (The Firm), Mario Puzo yang sarat pengalaman dengan intrik dan konflik selama Perang Dunia II dikenal sebagai penulis kisah-kisah mafia (The Godfather), Michael Chrichton yang tenaga medis dan ahli biologi dikenal sebagai penulis novel-novel bersetting yang sama (A Case of Need, Five Patients), dan sebagainya.
Dan seorang JK. Rowling yang mampu menulis tujuh novel sangat tebal, yang sarat dengan ritual dan benda sihir, okultisme, simbol-simbol paganis seperti Celtics, Druids, bahkan Kabbalah, yang dijalin sedemikian rupa dengan apik dan mengalir, bahkan tujuh serial novelnya ini disebut oleh banyak kalangan sebagai “The Handbook of Magic” atau “The Handbook of Occult”-karena secara rinci memaparkan segala pernik tentang ritual sihir, termasuk mantera-manteranya-tentulah seseorang yang menguasai apa yang ditulisnya, minimal banyak tahu tentang hal tersebut. Darmana JK. Rowling mengasai seluk-beluk sihir tersebut? Jawabannya, sementara ini, ada dua latar belakang kehidupanya. Pertama, kota Edinburg tempat dimana dia tinggal, dan kedua, Universitas Exeter tempat dia menimba ilmu. Kedua tempat itu memang dikenal dekat dengan ilmu sihir, di mana Kabbalah-ritual Osirian Mesir Kuno-menjadi sumber utamanya
Wawasan JK. Rowling yang begitu dalam mengenai ritual dan simbol pagan-okultisme diyakini berasal dari dua latar belakang kehidupannya: Pertama, dari sejarah masa lalu kota Edinburgh di mana JK. Rowling menggarap novel Harry Potter pertamanya, dan kedua, dari Universitas Exeter yang memang dikenal sebagai lembaga pendidikan yang sarat dengan pengajaran okultisme. Inilah penjabarannya :
Edinburgh
Kota Edinburgh berada di Teluk Fort yang berhadapan langsung dengan Laut Utara. Ia berada di Barat Skotlandia, berbatasan dengan kota Berwick on Tweed di Utara Great Britain. Sebelah timur Edinburgh berdiri kota Glasgow yang juga berada di dataran rendah.
Sejarah dunia mengenal kota kelahiran Harry Potter, Edinburgh, sebagai tempat pelarian utama para Ksatria Templar ketika Paus Clement V dan Raja Philip le Bel dari Perancis menumpasnya dari daratan Eropa di tahun 1307.
Kala itu, Skotlandia merupakan satu-satunya wilayah di Eropa yang bebas dari pengaruh Vatikan karena tengah diekskomunikasikan. Para Templar diterima dengan tangan terbuka oleh Raja Skotlandia, Robert de Bruce, dan mereka akhirnya menguasai serikat tukang batu bernama Mason yang kemudian dari nama ini para Templar mendirikan organisasi rahasia mereka yang baru: Freemasonry.
Sampai sekarang, markas para Freemason di seluruh dunia dinamakan “Loji”, “Loge”, atau “Lodge”, yang berasal dari sebutan gilda atau asrama tukang batu Skotlandia yang memang bernama Loji. Gedung Bappenas sekarang yang ada di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan salah satu dari banyak Loji Freemasonry yang masih aktif sampai dengan tahun 1962.
Di Edinburgh inilah, para Mason Bebas mempraktekkan ilmu sihir Kabbalah dan menyelenggarakan ritual Luciferianistiknya. Di atas sebuah bukit, dekat Edinburgh dan hanya berjarak 15 kilometer dari pusat Templar kuno di Balantrodoch, para Templar mendirikan sebuah kapel yang awalnya diakui sebagai kapel keluarga, walau setelah pembangunannya selesai, kapel yang ada sama sekali tidak bisa disebut sebagai kapel keluarga karena terlalu mewah, besar, dan bernilai jika hanya dipakai oleh keluarga. Namun kalau yang dimaksud dengan istilah ‘keluarga’ adalah “Keluarga Besar Templar” atau “Persaudaraan para Templar” maka ini bisa saja. Pembangunan kapel ini dipimpin langsung oleh William St Clair.
Para Mason dan Rosicrusian terpilih didatangkan dari sejumlah negara Eropa untuk membangun kapel yang dinamakan Rosslyn Chapel. Selain didedikasikan kepada para Templar dan para leluhurnya, juga sebagai bentuk penghormatan pada para dewa-dewi, Kapel Rosslyn dipercaya didirikan sebagai bentuk tantangan kepada Gereja Katolik dan Paus. “Kami masih ada dan berdiri tegak setelah 150 tahun engkau menumpas kami!” mungkin seperti ini pesan para Templar terhadap Gereja.
Tidak seperti gereja pada umumnya, pembangunan dan arsitektur Kapel Rosslyn yang diselesaikan pada tahun 1450 sungguh-sungguh kental dengan segala ornamen dan simbol yang merepresentasikan keyakinan para Mason. Selain gereja, di sekeliling daerah itu juga dibuka sebuah perkampungan guna dijadikan tempat penampungan para Mason dan Rosicrusian yang bekerja membangun gereja ini.
Arsitektural kapel tersebut sungguh unik dan tiada duanya di seluruh daratan Eropa, bahkan dunia. Mungkin hanya Kuil Herod (Haikal Sulaiman) yang mampu menyamai kerumitan dan keindahan, sekaligus keseraman, arsitektural Rosslyn. Kapel ini dengan sangat tepat menangkap atmosfir Kuil Herod. Nyaris seluruh bagian dari kapel ini dihiasi dengan simbol-simbol Masonik. Di antara simbol itu adalah relief di dinding-dinding dan lengkungan-lengkungan yang menggambarkan kepala Hiram Abiff dan pembunuhnya, sebuah relief dari suatu upacara pembaiatan, dasar-dasar dari lengkungan, dan kompas-kompas.
Kapel ini diwarnai oleh warna paganisme dan okultisme yang kental, di mana di dalamnya bercampur elemen arsitektural gaya Mesir, Yahudi, Gothik, Norman, Celtik, Skandinavia, Templar, dan Masonik. Inilah puncak dan maha karya dari para tukang batu (Mason) saat itu. Salah satu aspek yang paling unik adalah puncak-puncak tiangnya yang didekor dengan motif bunga lili, kaktus, dan jagung, di samping bermacam-macam bentuk tanaman lainnya.
Dikarenakan banyaknya elemen dekoratif pagan di dalam kapel ini, sehingga seorang pendeta, yang menuliskan kisah tentang pembaptisan yang dilakukan oleh Baron Rosslyn, tahun 1589 mengeluh, “Karena kapel dipenuhi oleh patung-patung pagan, tidak ada tempat yang sesuai untuk menyelenggarakan Sakramen”. Ini artinya tiada tempat yang bersih dari simbol-simbol paganisme. Namun pada tanggal 31 Agustus 1592, berkat tekanan yang dilakukan terhadap Baron Oliver St. Claire dari Rosslyn, altar kapel yang bergaya pagan dihancurkan.
Rosslyn sendiri dalam bahasa Gaelik memiliki arti sebagai “Pengetahuan kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi”, ini memiliki arti yang sama dengan Kabbalah yakni “Pengetahuan Rahasia kuno yang diturunkan secara turun-temurun lewat lisan”.
Adik kandung JK. Rowling, Diana, tinggal di kota ini. Dan ketika menggarap novel pertamanya, entah novel-novel berikutnya, Rowling menumpang di rumah Diana tersebut. Rowling biasa menulis di kafe-kafe di sekitar rumahnya itu. Tidak disebutkan apakah dia bepergian juga atau melakukan riset dengan mengunjungi Rosslyn Chapel, dan atau melakukan wawancara atau bersahabat erat dengan sejumlah tokoh Mason di sana. Namun warna Okultisme yang memang banyak di Edinburgh, memang menjadi “darah” bagi serial Harry Potter-nya.
Universitas Exeter
Motto Universitas Exeter adalah “Lucem sequimur” yang berarti “Kami Mengikuti Cahaya”. Mungkin bagi orang awam, istilah “Cahaya” di sini dipersepsikan sebagai ilmu pengetahuan. Namun dalam paganism-codex, “Light” atau “Cahaya” merupakan nama lain daripada “Lucifer”.
Wikipedia menyebut Exeter, Inggris, dengan kalimat, “Exeter ialah sebuah kota di Inggris. Merupakan ibukota Devon. Penduduknya berjumlah 100.000. Di kota ini ada sebuah katedral, reruntuhan kastil, dan sejumlah dinding peninggalan Kekaisaran Romawi. Exeter dibangun oleh bangsa Romawi, yang menyebutnya Isca Dumnoniorum. Setelah mereka meninggalkannya dan bangsa Anglo-Sakson pindah di abad ke-7, nama ini diubah menjadi Exeter. Kemudian Exeter menjadi pusat perlawanan dalam penaklukan Normandia. Sekarang kota ini menjadi tempat kedudukan Meteorological Office, yang memperkirakan cuaca di negeri ini.”
Yang menarik, di bawah keterangan ini ada sub judul “Kota Kembar” yang menyebutkan: Rennes, Perancis. Itu berarti Exeter banyak persamaan dengan wilayah di selatan Perancis yang sejak dulu memang sarat dengan kepercayaan Kabbalah. Sekurangnya ada tiga tempat di sini yang menggunakan istilah “Rennes” yakni Rennes Le Chateau (legenda Grail dengan Pastor Berenger Sauniere, dipaparkan secara panjang lebar dalam buku “The Holy Blood, Holy Grail”), Rennes Le Bans, Coustassa (misteri kematian Abbe Antione Gelis yang sampai kini tidak terpecahkan), dan Pyrennes, nama pegunungan di mana banyak kota-kota kecil ada di sekitarnya.
Di wilayah ini juga ada kota kecil bernama Provence, di mana untuk pertama kalinya ajaran Kabbalah yang biasanya diwariskan dengan lisan, dibukukan. Tahta Suci Vatikan mengenal daerah ini sebagai sarang Heresy. Sebab itu, selatan Perancis sampai saat ini merupakan daerah yang tertinggal dalam pembangunan fisik (ditelantarkan?) dan dibiarkan tumbuh dengan sendirinya.
Orang-orang di sini percaya, jasad Maria Magdalena-sosok yang sangat dipuja oleh persaudaraan-persaudaraan rahasia okultisme seperti Illuminaty, Templar, Rosikrusian, dan Freemasonry, sebab itu Maria Magdalena dianugerahi julukan ‘Iluminatrix’ yang berarti “Cahaya di atas Cahaya”, serupa dengan arti nama Lucifer-dikubur di dalam tanahnya. Sebab itu, ada larangan resmi untuk menggali tanah di sekitar daerah ini bahkan untuk menanam sebatang pohon pun!
Selatan Perancis merupakan daerah kuno yang sudah ditinggali dan sudah memiliki kepercayaan jauh sebelum agama Kristen lahir. Terdapat banyak terowongan di bawahnya yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Banyak rahasia dan mitos di sini, antara lain harta karun Templar dipercaya juga dipendam di dalam tanahnya. Konon, Yoseph Arimatea menyelamatkan Maria Magdalena dari Yerusalem ke Perancis Selatan ini dan Maria meninggal dunia di sini. Setiap tahun, tiap 22 Juli diselenggarakan Festival Magdalena di selatan Perancis.
Universitas Exeter, tempat dimana selama empat tahun JK. Rowling kuliah bahasa Perancis, memang dikenal sebagai lembaga pendidikan yang banyak bersentuhan dengan ritus-ritus pagan-okultisme seperti Druid, Celtics, dan Kabbalah. Hal ini tidak aneh karena kota ini memang dibangun oleh bangsa Romawi yang memang akrab dengan ritual-ritual seperti itu. Bahkan walau mereka kemudian menerima kekristenan, namun banyak simbol-simbol pagan-okultis tetap dipertahankan walau di dalam Vatikan City sekalipun, dan banyak juga yang diambil sebagai bagian dari ritual Gereja.
Selama kuliah di Universitas Exeter-Inggris, JK. Rowling juga mendalami okultisme dan ritual-ritual sihir secara resmi. Ini dikatakan Mastrisciana.
Dalam video berjudul “Harry Potter: Witchcraft Repackaged video” yang banyak disertakan dalam diskusi para pendidik dan gereja di Amerika dan juga Inggris, salah seorang narasumber bernama Mastrisciana menyatakan jika JK. Rowling selama di Universitas Exeter tidak hanya mempelajari bahasa Perancis, namun juga mendalami okultisme di sana.” (Martha Kleder for Concerned Women for America-WMA, “Harry Potter: Seduction of the Occult”, Dec 2001).
Apa yang dikatakan Mastrisciana memang sangat beralasan karena Universitas Exeter secara resmi mengajarkan okultisme dan paganisme dengan segala pernak-perniknya kepada para mahasiswanya. Universitas Exeter memiliki jurusan tersendiri untuk pendidikan okultisme, yang terdapat dalam spesifikasi program “Western Esotericism” di bawah HuSS (School of Humanities and Social Sciences).
Program bergelar Master of Arts Western Esotericism (MA-Western Esotericism) ini mempunyai modul-modul pembelajaran, antara lain:
Alexandrian Hermetism, Neo-Platonism, dan Astrology (15 satuan kredit)
The Hermetic Art of Alchemy (15 satuan kredit)
Pencerahan Kabbalah dan Pengaruhnya (15 satuan kredit)
Rosicrucianism dan Freemasonry (15 satuan kredit)
Theosophy dan Esotericism Global (30 satuan kredit)
Tradisi Esoteric dalam Literatur dan Masyarakat Inggris 1550 – 1670 (15 satuan kredit)
The Esoteric Body (15 satuan kredit)
Sufism and Islamic Devotional Life (15 satuan kredit)
Heretics and Mystics: Language, Society and the Divine 1300-1500
Witchcraft in History (30 satuan kredit)
The Disenchantment of the World? Society and the Supernatural in Early Modern Europe (30 satuan kredit), dan sebagainya.
Mengingat program ini merupakan program paruh waktu (part-time programme) yang bisa diikuti selama 23 bulan dengan keseluruhan 180 satuan kredit, maka pertanyaannya: “Adakah JK. Rowling telah mengikuti program ini?” Berbagai buku dan literatur yang ada mengenai Harry Potter belum ada yang menerangkan soal yang satu ini.
Walau demikian, faktanya adalah jika JK. Rowling sangat memahami dan menguasai pengetahuan tentang sihir dan praktek-praktek ritualnya, yang secara jelas bisa dibaca siapa saja dalam ketujuh serial Harry Potter. JK. Rowling bukanlah seorang ibu biasa.
Harry Potter and The Sorcerer Stones
Kepada penerbitnya, JK. Rowling pernah bercerita jika sejak dia menggarap novel pertama Harry Potter, maka di benaknya sesungguhnya telah tersimpan serial Harry Potter secara lengkap, hingga seri ketujuh di mana Rowling menyatakan salah seorang tokoh penting akan menemui kematian.
Serial pertama berjudul “Harry Potter and The Philosopher Sone’s” yang setahun kemudian di Amerika diganti menjadi “Harry Potter and The Sorcerer Stone’s” mengisahkan tentang awal perkenalan Harry Potter yang sesungguhnya dari kaum Muggle-kaum yang tidak menyukai dunia sihir-dengan ilmu sihir.
Sinopsis singkatnya adalah: Pada suatu pagi dalam perjalanannya ke kantornya, Uncle Vernon Dursley melihat banyak hal-hal aneh terjadi. Ia menemui kucing yang dapat membaca peta di sudut jalan Privet Drive, orang-orang berjubah hitam, dan burung hantu yang terbang di siang hari. Padahal burung hantu diketahuinya hanya terbang di malam hari.
Paman Dursley berfikir bahwa kejadian aneh tersebut ada hubungannya dengan saudara iparnya yang bernama Lily dan Potter. Paman Dursley adalah orang yang tidak percaya pada mistik atau sihir. Sebab itu, dia dan istrinya (Petunia) tidak mau jika mereka berdua dihubungkan dengan Lily dan Potter sebagai penyihir. Paman Dursley dan bibi Petunia tinggal Privet Drive no. 4 Inggris bersama dengan anak mereka yang bernama Dudley dan seorang keponakan yang masih kecil bernama Harry Potter.
Sementara itu, Kepala Sekolah Hogwarts, penyihir Albus Dumbledore bertemu Profesor Minerva McGonagall, bawahannya di Hogwarts, serta seorang manusia raksasa yang bernama Hagrid di luar rumah keluarga Dursley. Dumbledore bercerita jika Voldemort telah membunuh Lily dan Potter, tetapi dia tidak berhasil membunuh bayi mereka yang bernama Harry. Voldemort hanya bisa menorehkan tanda kilat di kening Harry Potter, satu simbol yang terus membekas hingga Harry besarnanti. Dumbledore menyelamatkan Harry dan menaruhnya di depan pintu rumah keluarga Dursley yang mempunyai hubungan keluarga dengan Harry. Dumbledore ingin mengajak Harry untuk bersekolah di Hogwarts.
Saat ulang tahun Dudley yang ke-10 Harry diajak ke kebun binatang. Di sinilah seekor ular Boa dari Brazil tiba-tiba ular membuka matanya dan berkata kepada Harry jika dia bosan tinggal di situ. Tiba-tiba kaca bagian depan kandang ular lenyap dan ular itu meluncur keluar. Paman Dursley pun menghukum Harry.
Surat misterius yang ditujukan untuk Harry datang ke rumah keluarga Dursley. Surat itu datang terus dan jumlahnya semakin banyak. Dursley marah ketika Harry meminta surat tersebut. Akhirnya Dursley membawa keluarganya mengungsi ke gubuk kecil diatas karang besar yang menjorok ke laut. Tepat jam dua belas malam saat ulang tahun Harry yang ke-11, Hagrid datang ke gubuk itu bersamaan dengan badai dan ombak besar yang menghantam batu karang. Hagrid membawa surat dari Prof. McGonagall untuk membawa Harry ke Hogwarts. Hagrid juga bercerita jika ayah ibu Harry sebenarnya meninggal dibunuh Voldemort. Harry kaget, apalagi ketika mengetahui jika ayah dan ibunya merupakan penyihir terkenal.
Hagrid membawa Harry ke London, berbelanja berbagai keperluan sekolahnya. Sebelum belanja, Hagrid mengajak Harry ke Gringotts untuk mengambil uang. Gringotts adalah nama bank tempat penyihir menyimpan uang. Di toko Madam Malkin, Harry bertemu Darco Malfoy yang sombong dan arogan. Ia memamerkan berbagai benda dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia sihir hingga membuat Harry muak padanya. Namun di situlah Harry berkenalan dengan benda-benda sihir.
Pada 1 September, Dursley mengantarkan Harry ke stasiun King’s Cross. Harry harus mencari peron sembilan tiga perempat untuk menemukan kereta “Hogwarts Ekspres” yang akan membawanya ke Hogwarts. Harry duduk bersama Ron. Ron banyak bercerita mengenai dunia sihir yang belum dikenal Harry. Harry dan Ron kemudian berkenalan dengan Hermione.
Harry harus melewati seleksi karakter untuk masuk ke kelompok Gryffindor. Saat pelajaran ramuan yang diajar Prof Severus Snape, Harry dicecar pertanyaan yang semuanya tidak dapat dijawabnya. Terlihat kebencian dari pandangan Prof. Snape kepada Harry. Harry menceritakan perlakuan Snape kepada Hagrid saat Hagrid mengundangnya minum teh di rumahnya. Di rumah Hagrid, Harry membaca artikel yang memuat berita pencurian yang gagal di ruangan besi no. 713 di Gringotts.
Singkat cerita Harry bisa bergabung dengan kelompok Gryffindor dan mengikyti pertandingan Quidditch pertamanya. Namun sapu Harry menjadi tak terkontrol. Hermione melihat Snape sedang membaca mantra dan membuat sapu Harry tak terkontrol. Hermione menghentikan mantra Snape dengan membakar jubah Snape dan kemudian memadamkannya sebelum Snape tahu jika Hermione yang melakukannya. Sapu terbang Harry kembali terkontrol dan Gryffindor berhasil memenangkan pertandingan. Sebuah akhir yang membahagiakan.
Di hari Natal, Harry mendapat bingkisan dari ayahnya yang dititipkan pada Prof. Dumbledore berupa jubah gaib. Siapapun yang menggunakan jubah itu, ia tidak akan terlihat. Harry memakainya untuk mengelilingi ruangan di Hogwarts hingga akhirnya ia menemukan Mirror of Erised. Saat Harry melihat cermin itu, ia dapat melihat kehidupan ayah ibunya.
Setelah natal berlalu, Harry, Ron, dan Hermione mulai memecahkan misteri hubungan antara kejadian perampokan di Gringotts dengan sebuah barang yang dijaga anjing berkepala tiga. Dari buku yang dibaca di perpustakaan mereka akhirnya mengetahui bahwa yang dijaga anjing berkepala tiga adalah sebuah batu bertuah yang pernah dibuat oleh Nicolas Flamel dan Dumbledore serta menjanjikan kehidupan abadi bagi yang berhasil mendapatkannya. Harry melihat sosok berkerudung meminum darah unicorn. Unicorn adalah makhluk berkepala manusia tetapi berkaki kuda dan dapat berbicara. Sosok berkerudung itu mencoba menyerang Harry, namun Harry berhasil diselamatkan oleh Centaurus yang mengatakan bahwa sosok itu adalah Voldemort. Harry juga telah mengetahui Voldemort mencoba mencuri batu bertuah.
Harry memutuskan bahwa ia harus mendapatkan batu bertuah sebelum Voldemort mendapatkannya. Malam harinya Harry, Ron, dan Hermione mnyelinap masuk ke koridor terlarang di lantai tiga. Harry harus melewati beberapa rintangan untuk mencapai ruangan tempat batu bertuah di simpan.
Di rintangan pertama Harry berhasil mengalahkan anjing berkepala tiga dengan memainkan seruling. Harry mendapatkan cara tersebut dari Hagrid karena anjing itu kepunyaan Hagrid. Permainan catur berhasil di taklukkan Ron walaupun ia harus terluka dan meminta Harry serta Hermione melanjutkan rintangan berikutnya.
Rintangan selanjutnya, Harry dan Hermione harus menentukkan ramuan mana yang dapat digunakan untuk membuka pintu. Hermione berhasil memecahkan teka-teki tersebut. Namun hanya satu orang yang bisa masuk ke dalam ruang berikutnya untuk melanjutkan permainan. Harry masuk dan menghadapi rintangan berikutnya. Harry bertemu dengan Quirell pada rintangan berikutnya dan Quirell ingin membunuh Harry.
Mengetahui Harry berniat mengambil batu bertuah, maka Quirell menyuruh Harry berdiri di depan Mirror of Erised melihat apa yang terjadi dan mengatakannya pada Quirell. Harry melihat dirinya mendapatkan batu bertuah dan menyimpannya di saku. Pada saat yang sama ia merasakan batu itu telah berada di dalam sakunya. Harry berbohong pada Quirell mengenai apa yang dilihatnya. Tiba-tiba Quirell mengurai surbannya dan dari belakang kepala tampak sepotong wajah mengerikan. Voldemort telah masuk ke tubuh Quirell dan menyerang Harry hingga pingsan.
Saat sadar, Harry berada di rumah sakit ditemani Prof Dumbledore. Dumbledore datang menyelamatkan Harry pada saat yang tepat. Ia juga mengatakan telah menghancurkan batu bertuah bersama Nicholas Flamel.Setelah kondisinya pulih, Harry, Ron, Dan Hermione mendapat poin atas apa yang telah mereka lakukan sehingga Gryffindor memenangkan piala asrama. Liburan musim panas tiba dan Harry memilih pulang untuk menghabiskan liburannya bersama keluarga Dursley. Serial pertama pun tamat.
Di kisah pertamanya ini, kita akan banyak mendapati benda-benda mistik, simbol-simbol okultis, dan hewan-hewan yang terdapat dalam berbagai legenda sihir yang sebenarnya memang diyakini dalam dunia gelap hingga sekarang.
Tidak
salah jika banyak orang menganggap serial pertama Harry Potter sebagai
sejenis buku pengantar ke dalam dunia sihir. Dalam serial pertamanya,
Harry kecil, anak seorang Muggle (kaum yang tidak suka pada
sihir), diperkenalkan dengan dunia sihir. Hal itu mengubahnya menjadi
seorang anak yang sangat gandrung dengan sihir. Hal yang sama, mungkin
tanpa disadari, juga dialami jutaan anak kecil yang membaca dan melihat
film pertamanya. Jutaan anak-anak di dunia yang tadinya awam dengan
dunia sihir, bisa diubah seratus delapan puluh derajat. Apa yang dialami
Harry Potter, juga dialami jutaan anak-anak tersebut.
J.K.
Rowling sangat paham jika nama-nama karakter di dalam novel (juga di
dalam film) sangat besar pengaruhnya bagi orang yang membaca atau
memirsanya. Sebagai seorang yang telah mendalami sihir dan okultisme di
Exeter University, Rowling tidak sembarangan mencomot nama bagai
karakter-karakternya. Semua nama karakternya memiliki simbolisme atau
keterkaitan dengan nama-nama atau istilah okultisme. Inilah beberapa di
antaranya:
Harry Potter
Harry
adalah sebutan akrab untuk “Harold” yang memiliki arti sebagai
“Panglima Perang”. Konon, nama ini diambil oleh Rowling dari nama
seorang sahabatnya sewaktu masih anak-anak.
Ron Weasley
Dia
merupakan sahabat dekat Harry Potter bersama Hermione Granger. Ron
Weasley bisa diterjemahkan sebagai “Running Weasel” dalam bahasa yang
lain. Hal ini terkait dengan mitologi tentang jagoan main catur Dinasti
Keenam. Ron juga berarti “Penasihat Sang Raja.”
Hermione Granger
Hermione
Granger adalah gadis cantik yang bersama Ron Weasley merupakan sahabat
dekat Harry Potter. Hermione memiliki arti sebagai “Sang pembawa pesan”.
Dalam mitologi Yunani, Hermione disamakan dengan Hermes, The Messenger of the Gods. Hermione juga dipakai oleh Shakespeare sebagai nama seorang ratu dalam “The Winter Tale”.
Albus Dumbledore
Albus
Dumbledore merupakan Kepala Sekolah Hogwarts. Albus merupakan istilah
latin untuk “Putih”, sedangkan Dumbledore sebuah istilah Inggris kuno
yang berarti “lebah besar yang berbulu”. Untuk istilah yang terakhir,
Rowling menyatakan jika dia menamakan karakter ini karena orangua
berjanggut putih panjang ini suaranya seperti bergumam, mirip dengan
dengungan lebah. Hanya saja, istilah “Albus” sebenarnya nama figur
Geomancy (sejenis Feng Shui) yang memiliki arti sebagai Yang Bijak,
Pemecah Masalah Yang Baik, dan juga merujuk pada Yang Tercerahkan. Arti
yang terakhir ini sama artinya dengan istilah Illuminatrix atau
Iluminaty.
Minerva McGonagall
Dia
adalah wakil dari Albus Dumbledore. Minerva adalah nama Dewi
Kebijaksanaan dan Dewi Kesenian bangsa Romawi, juga Dewi Perdagangan dan
Seni Perang. Sedangkan “McGonagall” merupakan nama Skotlandia yang
berarti Pemberani.
Argus Filch
Argus
Filch merupakan salah seorang pejabat di Hogwarts. “Argus” adalah nama
sebuah monster dalam mitologi Yunani yang memiliki ribuan mata.
Sedangkan “Steal” artinya “Pencuri”.
Sirius Black
Sirius
Black merupakan bapak baptis dari Harry Potter. Sirius merupakan nama
sebuah rasi bintang berbentuk seekor anjing, sebab itu Sirius juga
disebut sebagai “Bintang Anjing”. Ini merupakan bintang paling terang di
angkasa. Dalam bahasa Yunani, Sirius ditulis sebagai “Seirios” yang
artinya “Membara”. Namun Rowling menggandengkannya dengan kata “Black”
yang tidak ada arti lain selain kegelapan. Rowling jelas tengah
memainkan lakon “Seni Manipulasi Illuminaty” yang memang sering
memainkan logika manusia dengan dua hal yang saling bertolak-belakang.
Hampir
semua keluarga Sirius Black diberi nama bintang: Bellatrix, Regulus,
Andromeda dan Draco. Ritual Mesir kuno, Kabbalah, memang gemar dengan
perhitungan perbintangan.
Rubeus Hagrid
Dia
merupakan satu-satunya sahabat dan pelindung Harry Potter yang bertubuh
raksasa. Hagrid sendiri bisa berarti Raksasa, namun juga memiliki arti
sebagai Peminum. Rubeus Hagrid merupakan dewa yang paling ramah. Walau
demikian, Hagrid dituduh oleh Hades untuk ikut bertanggungjawab atas
terbunuhnya anak Perseus yang telah membunuh Medussa, sebab itu dia
dilarang ke Olympus. Oleh Zeus, Dewa Tertinggi, Hagrid dikasihani dan
dia memberikan Hagrid suatu tugas untuk menjaga seekor monster yang baik
(suatu kontradiksi lagi seperti halnya Sirius Black) yang berada di
Olympus.
Draco Malfoy
Musuh
Harry Potter, penghuni asrama Slytherin. Draco dalam bahasa latin
berarti Naga. Dalam legenda latin kuno, merujuk pada monster naga.
Sedangkan “Malfoy” sesungguhnya dua nama yang disatukan: Mal dan Foy.
“Mal” dalam bahasa latin dan Spanyol berarti “Yang jelek” yang biasanay
merujuk pada sosok Setan. Sedangkan “Foy” dalam bahasa latin berarti
“Kepercayaan”. Sebab itu, Malfoy bisa diartikan sebagai “Kepercayaan
kepada Setan”.
Lucius Malfoy
Ini
nama ayah dari Draco Malfoy. Lucius adalah istilah lain untuk Lucifer,
yang diyakini sebagai nama Dajjal. Namun bagi kalangan okultis, Lucius
atau Lucifer diartikan sebagai Sang Cahaya (Luciferis), sama artinya
dengan istilah “Illuminaty” (Cahaya). Nama Lucius juga dipakai oleh
salah seorang penguasa Roma, bernama Seneca yang memiliki nama lengkap
Lucius Annaeus Seneca, seorang negarawan ternama, filsuf, dan orator.
Tiga Paus juga dilahirkan dengan nama Lucius. Walau demikian, sekarang
ini sepertinya nama Lucius sudah dianggap menjadi nama banyak
orang-orang penting dunia.
Narcissa Malfoy
Isteri
dari Lucius Malfoy dan ibu dari Draco Malfoy. Dalam mitologi Yunani
Kuno, nama Narcissa merujuk pada seorang tokoh yang mencintai dirinya
sendiri saat dia melihat bayangan dirinya di danau yang jernih. Istilah
“Narsis” sekarang ini berasal dari mitologi Narcissa.
Severus Snape
Dia
adalah Kepala Asrama Slytherin. Severus adalah nama lain dari “Severe”
yang memiliki arti sebagai Kasar, Berbahaya, Tidak disukai banyak orang
karena kehadirannya selalu menimbulkan kegelisahan, Memiliki ego yang
besar, dan sebagainya. Sedangkan “Snape” merupakan nama seekor ular di
Slytherin.
The Grey Lady
Dia adalah nama hantu yang menghuni sekolah Hogwarts. Sosok yang satu konon benar-benar nyata dan menjadi satu legenda di Benteng Chilingham di Alnwick, Northumberland. Benteng atau Kastil tersebut terkenal angker karena pernah dalam sejarahnya banyak orang disiksa hingga mati di salah satu kamarnya. Salah satu hantu yang paling terkenal, bernama The Grey Lady, yang sering menganggu orang dengan rintihan dan bunyi tapak kaki di gang-gang dan tangga. Entah disengaja atau tidak, film Harry Potter juga mengambil lokasi di kastil angker tersebut.
Sekarang,
kita akan mengulas satu demi satu simbol, benda, istilah, dan segala
hal yang terkait dengan sihir. Tentu tidak semuanya karena hal itu
teramat banyak terdapat di dalam buku maupun film pertamanya. Beberapa
di antaranya adalah:
Burung Hantu (The Owl)
Burung
Hantu sekarang sering diidentikkan sebagai simbol kebijaksanaan dan
pengetahuan. Ini sebenarnya pengertian yang salah dan sudah
dimanipulasi. Simbol Burung Hantu (The Owl) bersumber dari akar kabbalah
dalam ritus Osirian Mesir Kuno yang mewakili sosok Dewi Iblis bernama
Lilith. Burung ini sejak lama menjadi simbol bagi okultisme, shamanisme,
dan sejumlah ritus Luciferian (penyembahan setan).
Dalam
mitologi okultisme, Dewi Iblis Lilith diyakini sebagai isteri pertama
Adam sebelum Eva. Disebabkan Lilith ingin menguasai semuanya, termasuk
menguasai Adam, maka dia dibuang ke bumi dan kemudian menikah dengan
Lucifer, The Fallen Angel, yang juga dibuang dari surga ke
bumi. Perkawinannya dengan Lucifer menghasilkan Baphomet, mahluk
setengah manusia setengah binatang dan juga mahluk androgini (berkelamin
ganda). Atau yang lebih dikenal sebagai Kambing Iblis atau Goat Mendez.
Ini merupakan simbol utama Gereja Setan. Simbol kepala Baphomet ini ada
dalam arsitektur tata ruang Menteng, wilayah elit yang dibangun
Freemasonry Belanda di awal abad ke-20 sebagai pusat kekuasaan Jakarta
dan juga Indonesia.
Illuminati dan Bohemian Groove
merupakan dua kelompok rahasia Luciferian yang mengambil The Owl sebagai
salah satu simbol utamanya.
Orang-Orang Berjubah Hitam
Jubah
hitam merupakan pakaian ritual kaum Luciferian atau penyembah setan.
Gereja setan, seperti halnya Illuminati, Freemasonry, Rosikrusian, juga
mengenakan jubah hitam dalam menyelenggarakan ritualnya.
Kucing
Kucing
merupakan hewan kesayangan Firaun dan seekor binatang yang dekat dengan
kultur sihir Osirian Mesir. Kucing hitam dalam mitologi Barat dan
Okultisme dikenal sebagai The Devil Cat atau Kucing Setan. Dalam
kepercayaan tahayul sebagian masyarakat kita pun dulu dikenal jika orang
mati dilompati kucing hitam maka dia akan bisa hidup kembali atau
arwahnya menjadi penasaran.
Tanda Kilat (Lightning atau Thunderbolt)
Voldemort
membunuh kedua orangtua Harry Potter namun gagal menghabisi Harry
Potter yang masih bayi. Voldemort hanya berhasil membuat luka gores di
jidat Harry Potter dimana luka gores itu (Scarface) berbentuk kilatan
halilintar atau yang dikenal juga sebagai Thunderbolt. Kilatan
halilintar itu mirip dengan simbol kilat menyerupai huruf S. Ini pun
merupakan simbol iblis. Dan simbol ini masih membekas dengan cukup nyata
di kening Harry Potter hingga dia dewasa.
Tahukah
Anda jika simbol kilat yang sama juga dipakai oleh Anton Szandor La Vey,
pendiri Gereja Setan, sebagai salah satu simbol medalion Gereja
Setannya, di mana simbol kilat diletakkan di tengah simbol Pentagram
terbalik (Baphomet).
Selain itu, simbol kilat serupa
juga dipakai sebagai simbol pasukan elit Nazi Hitler, SS-Waffen, yang
juga merupakan pasukan rahasia okultis Hitler di bawah komando Heinrich
Himler. Kekristenan menganggap simbol kilat ini sebagai perwujudan
setan. Dalam Injil Lukas 10: 18, Yesus disebutkan mengatakan, “Aku
melihat setan jatuh dari surga bagaikan kilat.” Kemudian, “Dan kalian
akan melihat, namanya akan tergores di bagian depan wajahnya.” (Rev
22:4)
Ular (The Snake)
Serial
Harry Potter sangat banyak menggunakan binatang yang satu ini. Paham
okultisme meyakini jika ular merupakan simbol kebijaksanaan. Ketika
turun ke bumi mengikuti Adam, Lucifer juga diyakini mengambil perwujudan
seekor ular. Dalam kepercayaan sihir bangsa-bangsa purba, ular memang
dikenal dekat dengan kepercayaan satanic. Hal ini berlaku sampai
sekarang.
Mirror of Erised
Dalam serial pertamana, terdapat sebuah cermin yang bisa mewujudkan keinginan Harry Potter, disebut sebagai The Mirror of Erised
(Bab 12). Disini JK. Rowling menggunakan sebuah anagram dengan
menuliskan “Desire” sebagai “Erised”. Anagram merupakan salah satu
bentuk penyandian kata atau kalimat yang sering digunakan Ksatria
Templar dan kelompok-kelompok okultis lainnya untuk menyembunyikan pesan
rahasia mereka. Salah satu keinginan Harry Potter adalah melihat sosok
kedua orangtuanya yang diwujudkan oleh cermin tersebut.
Siapa
pun tahu, cermin merupakan perangkat utama okultisme dalam melihat masa
lalu dan masa depan (meramal). Dalam buku “A-Z of Wicca” (Gernina
Dunwich, hal.114) disebutkan, “Praktik peramalan yang merpakan praktik
sihir untuk mengetahui masa lalu, sekarang, atau masa depan selalu
menggunakan media cermin atau kaca, bola kristal, lilin, bayangan air,
dan sebagainya.”
Ensiklopedia Okultisme juga
menyinggung tentang benda yang satu ini. Dikatakna, “Orang-orang yang
mempelajari okultisme selalu menggunakan cermin untuk bisa melihat dunia
roh…” (Gerald & Grosset, Dictionary of the Occult, p. 153)
Dalam
serial pertama Harry Potter, cermin tersebut memang digunakan Harry
untuk bisa bertemu dengan roh kedua orangtuanya. Orang-orang Kristen
Barat menuding JK. Rowling mengajarkan sesuatu yang dilarang oleh agama
mereka, sebab Alkitab jelas-jelas melarang praktek-praktek menghubungi
atau menghadirkan roh orang mati (Deuteronomy 18:11). Alitab juga dengan
tegas juga menyatakan jika orang yang masih hidup tidak akan bisa
berhubungan dengan orang yang sudah mati (Lukas 16:19-31).
Alkemi dan Nicholas Flamel
Alkemi
merupakan ilmi kimia abad pertengahan di Eropa yang konon mampu
mengubah logam biasa menjadi emas. “Secara simbolis, ilmu kimia abad
pertengahan adalah suatu seni yang kebatinan untuk mengubah bentuk
manusia yang rohani ke dalam suatu format yang lebih tinggi dan abadi.”
(Geddes& Grosset, Dictionary of the Occult, hal. 15-17).
Sejarah
dunia mengenal salah seorang tokoh Alkemi utama bernama Nicholas
Flamel, di mana nama ini dengan jelas telah dipakai JK. Rowling sebagai
salah satu karakter serial pertama Harry Potter yang menjaga batu
bertuah. Salah satu Ritual Masonic memang dekat dengan penggunaan
batu-batu yang setelah melalui prosesi sihir tertentu dianggap memiliki
tuah atau keajaiban.
Selain yang sudah dipaparkan di
atas, ada banyak simbol-simbol atau mahluk Okultis lainnya yang
dipaparkan dalam Harry Potter serial pertamanya, antara lain: Quidditch,
Sapu Terbang, Nimbus, Anjing Berkepala Tiga, Quirell, dan Catur.
Yang
belakangan, Catur (The Checkered) jelas-jelas merupakan simbol
Freemasonry. Hampir seluruh loji Freemasonry di seluruh dunia memiliki
lantai kotak-kotak hitam putih yang disebut The Checkered Floor, yang
digunakan dalam ritual inisiasi calon Mason baru atau kenaikan derajat
keanggotaan.
Inisiasi Lindsay Lohan sebagai anggota The Kabbalah Center of Los Angeles dilakukan Madonna di atas panggung pembukaan MTV Award di tahun 2003 di mana lantai panggung didesain berbentuk papan catur.
Bukti lainnya yang tidak bisa dibantah adalah keterkaitan asal-muasal sihir Harry Potter dengan Mesir Kuno, tempat di mana Kabbalah sebagai ilmu sihir Mesir Kuno yang melahirkan berbagai kelompok okultis berasal.
Serial pertama Harry Potter, The Philosopher Stone’s (dalam versi yang terbit di Amerika diubah menjadi The Sorcerer Stone’s), mendulang sukses yang luar biasa. Jutaan anak-anak langsung terpikat dengan dunia sihir Harry Potter yang dianggap ajaib. Anak-anak tentu cepat takjub dengan hal-hal yang bisa dengan seketika seperti halnya “magic”. Namun tanpa disadari, jutaan anak-anak lewat novel tersebut menjadi begitu dekat dengan dunia sihir yang sebenarnya dalam pandangan agama apa pun dianggap mewakili “Kuasa Kegelapan” atau “Ajaran Iblis”. Tidak ada sihir putih atau sihir hitam, seperti yang JK. Rowling tulis dan katakan dalam berbagai wawancaranya.
Serial
pertama dengan cepat disusul oleh serial-serial berikutnya hingga yang
terakhir, Harry Potter and The Deathly Gallows. Berikut adalah serial
Harry Potter lengkapnya:
- Harry Potter and The Sorcerers Stone
- Harry Potter and the Chamber of Secrets
- Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
- Harry Potter and the Goblet of Fire
- Harry Potter and The Order of the Phoenix
- Harry Potter and the Half-Blood Prince
- Harry Potter and the Deathly Gallows
Harry Potter dan Madame Blavatsky
Bukti
lain yang sangat jelas dan tak terbantahkan adalah dipakainya nama
salah seorang tokoh dunia Freemasonry, pendiri gerakan Theosofie
Internasional, yakni Madame Blavatsky. Dalam serial Harry Potternya, JK.
Rowling memberi nama seorang pengarang perempuan yang menulis buku
pelajaran ramalan yang dipakai murid-murid sekolah sihir Hogwarts,
berjudul “Menyingkap Kabut Masa Depan”, dengan nama Cassandra Vablastky.
Siapa sebenarnya orang ini?
JK. Rowling lagi-lagi
menggunakan anagram, bentuk penyandian kegemaran Templar dan Mason,
dengan menuliskan “Vablatsky” untuk nama Blavatsky.
Madame
Blavatsky sangat dekat dengan sejarah Freemasonry di Indonesia.
Perempuan Yahudi Rusia bertubuh cebol dengan tatapan mata yang seperti
burung hantu ini di zaman penjajahan Belanda memiliki sebuah kediaman
dengan tanah yang cukup luas di pusat Jakarta, tepatnya di seberang
Gedung Bank Indonesia sekarang. Sekarang, tanah tempat rumah Blavatsky
dipakai untuk membangun gedung Depertemen Pos dan Telekomunikasi di
Jalan Medan Merdeka Timur. Dahulu, ruas jalan ini sering di sebut Blavatsky Weg atau Jalan Blavatsky. Blavatsky inilah Mbah-nya
ajaran pluralisme yang sekarang digembar-gemboran kaum Liberal, apakah
itu yang bernama Jaringan Islam Liberal (JIL) maupun para pendukung
Liberalis lainnya.
Harry Potter dan Mesir Kuno
Bukti
lainnya yang tidak bisa dibantah adalah keterkaitan asal-muasal sihir
Harry Potter dengan Mesir Kuno, tempat di mana Kabbalah sebagai ilmu
sihir Mesir Kuno yang melahirkan berbagai kelompok okultis berasal.
Dalam
serial Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, diceritakan ketika
keluarga Ron Weasley berlibur ke Mesir, Hermione mengaku jika dirinya
begitu takjub dengan para penyihir Mesir yang dianggapnya sebagai sumber
segala sumber ilmu sihir dunia. Apa yang ditulis JK. Rowling ini
merupakan petunjuk kuat jika Dunia Sihir Harry Potter memang berasal
dari sihir Mesir Kuno. Dan para ahli sejarah tidak ada yang membantah
jika ilmu sihir Mesir kuno memiliki satu istilah: KABBALAH.
Kabbalah
ini sampai sekarang masih eksis. Bahkan banyak selebritis Hollywood
merupakan anggota dari Kabbalah Center of Los Angeles. Madonna merupakan
ikon Kabbalah Hollywood. Dan sepertinya bukan kebetulan jika JK.
Rowling memilih Daniel Radclife sebagai pemeran Harry Potter, di mana
Radclife merupakan seorang anak Yahudi Inggris.
Sihir dan Islam
Harry
Potter jelas telah menegaskan kepada jutaan anak-anak dunia jika sihir
itu ada yang baik (White Magic) dan ada yang jahat (Black Magic). Ini
merupakan salah satu racun yang dibenamkan JK. Rowling kepada jutaan
anak-anak dunia dengan cara yang sangat halus dan lihai. Islam telah
dengan sangat jelas menegaskan jika sihir itu merupakan bentuk kekufuran
dan tentu saja dilarang keras.
Allah Swt telah berfirman dalam kitabullah: “Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya
setan-setanlah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir
kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di
negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya
cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir”. Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka
dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka
itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada
seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu
yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya
(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat,
dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui.” (al-Baqarah: 102)
Dari ayat
itu bisa disimpulkan jika mengajarkan sihir adalah bentuk kekufuran,
mempelajari sihir juga termasuk kekufuran dan dari bagian kedua
disebutkan bahwa sihir itu adalah ujian.
Dalam hadits shahih Bukhary-Muslim, Rasulullah Saw bersabda, “Jauhilah
tujuh perkara yang akan membinasakan.” Para shahabat bertanya: “Apa
itu?” Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa tanpa
alasan yang haq, makan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan
perang, dan menuduh orang-orang yang beriman yang menjaga diri dari
lalai.”
Dalam riwayat Tirmidzi, Jundub bin Ka’ab
AsSa’di meriwayatkan dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa dalam
hukum Islam hukuman dari pelaku sihir adalah dipenggal dengan pedang.
Tentu saja, hal ini hanya boleh dilakukan oleh suatu pemerintahan
Muslim, bukan suatu kewajiban individuil.
Sikap Kita
Serial Harry Potter jelas mengajarkan sihir. Bahkan para peneliti Barat sendiri menyatakan jika Harry Potter merupakan Handbook of Occult,
Buku Pegangan Okultisme. Sebelum para ulama meributkan Harry Potter,
para pendeta di banyak gereja di Barat, juga di kalangan pendidiknya,
telah menyatakan jika serial fiksi ini memang mengandung suatu muatan
yang berbahaya bagi anak-anak.
Nah, bagi
mereka yang sudah kadung kagum dan menyukai serial Harry Potter,
hendaknya mengetahui hal ini semua agar kita bisa membaca secara kritis,
bukan mentah-mentah memasukkan semua hal yang ada di dalam serial
tersebut tanpa memamahnya terlebih dahulu. Apalagi jika kita ikut-ikutan
bermain seperti para karakter yang ada di dalam serial tersebut.
Di
sisi lain, hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi para
penulis dan sineas Muslim dan yang perduli terhadap hiburan yang sehat
bagi anak-anak, untuk bisa berkarya dengan baik sehingga anak-anak
seluruh dunia bisa memperoleh hiburan yang bermanfaat namun benar-benar
menyenangkan.
Dan bagaimana dengan Anda semua? Semuanya kini berpulang kepada diri kita masing-masing. You Decide! (Tamat/ridyasmara)
*eramuslim.com
1 komentar:
モンクレール コートデュベティカ サイズモンクレール 神戸レディース キャップコート ポンチョ激安 ジャケットモンクレール 買取コート サイズモンクレール クリーニングコート マルイメンズ ダウンスーツ コート メンズモンクレール ダウン 激安帽子 ブランドメンズ コート ビジネスダッフル キャメルスーツ ブランド おすすめコート セール レディースダウン レディース セール秋 冬 ファッションキャメル ジャケット
http://sapporo.100miles.jp/lcf38dvx/daily/20131008
http://www.colorblog.jp/blog/bxd15jd/?date=20131008
http://my.opera.com/edcijnuhb/blog/2013/10/09/no-1
Posting Komentar