Selama ini sering terjadi salah paham dengan kata diet. Banyak yang mengartikan bahwa diet adalah mengurangi porsi makan. Padahal sebenarnya, diet adalah memakan makanan yang mengandung banyak nutrisi untuk membakar kalori dan menjaga tubuh tetap fit sepanjang hari. Hal ini sangat penting karena membatasi makanan yang masuk ke tubuh bisa mengganggu proses metabolisme. Ketika tubuh mulai merasa lapar, tubuh akan merespon dengan memperlambat proses metabolisme karena menjaga energi yang tersisa. Jika pola diet yang salah ini tetap dilanjutkan, maka bisa membakar jaringan otot, visceral fat, memperlambat proses metabolisme dan lemak bisa berkembang ke daerah yang lebih luas.
2. Tidur cepat
Peneliti di Finlandia meneliti sepasang saudara kembar identik. Kedua saudara ini memiliki pola tidur yang berbeda. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pihak yang kurang tidur cenderung lebih sering mengalami stres dan memiliki banyak timbunan lemak.
3. Konsumsi protein
Tubuh membutuhkan protein untuk
menjaga otot-otot. Dalam sebuah artikel di American Journal of Clinical
Nutrition tahun 2006, peneliti berpendapat bahwa asupan harian yang
direkomendasikan untuk protein adalah 0,36 gr per pon berat badan, dan
untuk perempuan direkomendasikan sebanyak 0,54 sampai 1 gr per pon berat
badan. Jika ingin menurunkan berat badan, gunakan berat badan sebagai
panduan mengonsumsi protein. Tidak ada salahnya untuk menambah porsi
seperti 3 ons daging, 2 sdm kacang-kacangan atau 8 ons yoghurt rendah
lemak, untuk setiap makanan atau kudapan. Menurut penelitian juga,
protein yang dikonsumsi setelah postmeal akan membakar kalori sebanyak
35%.
4. Diet OrganikPeneliti Kanada melaporkan bahwa diet dengan organoklorin (polutan dari pestisida dan dapat disimpan dalam sel lemak) akan memengaruhi proses metabolisme ketika Anda kehilangan berat badan. Hal ini bisa disebabkan oleh racun yang terkandung di dalamnya dan mengganggu proses pembakaran energi. Dengan kata lain, pestisida akan menghambat proses penurunan berat badan. Untuk itu, jika Anda memilih bahan organik, hindari yang mengandung pestisida. Secara sederhana, Anda bisa mengonsumsi buah yang kulitnya bisa dibuang sepeti pisang, jeruk, alpukat, dan lain-lain. Namun, untuk sayuran organik seperti seledri, peach, strawberry, paprika, blueberry, bayam, ceri, kentang, dan anggur, cenderung telah terkontaminasi pestisida sehingga harus dibersihkan dengan teliti.
5. Bangun, Berdiri
Posisi duduk atau berdiri di tempat kerja juga memengaruhi kebugaran tubuh, terutama ukuran lingkar pinggang. Peneliti dari Universitas Missoury menyebutkan bahwa tubuh yang tidak aktif bergerak selama empat jam berturut-turut akan memengaruhi enzim yang mengontrol metabolisme lemak dan kolesterol. Untuk menjaga agar enzim ini tetap aktif dan meningkatkan pembakaran lemak, maka selingilah setiap rutinitas Anda, seperti berdiri saat mengangkat telepon.
6. Minumlah air dingin
Peneliti dari Jerman menemukan bahwa meminum enam cangkir air dingin setiap harinya (48 ons) akan meningkatkan pembakaran kalori sebanyak 50% setiap hari –cukup untuk mengurangi berat badan sebanyak 5 kg setahun tanpa upaya tambahan. Hal ini terjadi karena dibutuhkan energi tambahan untuk memanaskan air agar sesuai dengan suhu tubuh.
7. Makanlah makanan ‘panas’
Capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas dalam cabai atau lada, juga bisa menjalankan proses metabolisme. Dengan memakan sekitar 1 sdm paprika cincang (merah atau hijau) akan meningkatkan sistem saraf simpatik Anda, seperti yang disebutkan dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology. Hasilnya yaitu terjadinya lonjakan metabolisme sebanyak 23% untuk sementara waktu/ cabai atau lada bisa dimakan bersama pizza, pasta, dan tumis.
8. Perangi lemak dengan serat
Penelitian membuktikan bahwa serat dapat membakar kalori sampai sebesar 30%. Studi menemukan bahwa mereka yang memakan banyak serat mendapatkan berat badan yang sama dari waktu ke waktu. Konsumsilah setidaknya 25 gr serat setiap hari dan bisa didapat melalui sayur-sayuran dan buah-buahan.
9. Minum susu
Kekurangan kalsium, terlebih bagi perempuan, akan mengganggu metabolisme. Penelitian membuktikan bahwa dengan mengonsumsi kalsium yang bisa diperoleh melalui produk olahan susu, seperti susu rendah lemak dan yoghurt rendah lemak dapat mengurangi penyerapan makanan dalam jumlah besar.
10. Rev up in the morning
Jangan lupa sarapan karena sarapan juga berguna untuk proses pembakaran. Faktanya, dengan mengabaikan sarapan, seseorang memiliki kemungkinan untuk gemuk 4,5 kali lebih besar. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, relawan yang mendapat 22-55% dari total kalori saat sarapan hanya bisa mengurangi 1,7 pon per 4 tahun sedangkan yang mendapat nol kalori bisa mengurangi sampa 3 kg.
11. Konsumsi Makanan Sumber Zat Besi
Zat besi berperan penting untuk membawa oksigen di dalam otot sehingga dapat membakar lemak. Kekurangan zat besi dapat membuat Anda lemas karena kekurangan energi dan mengganggu metabolisme. Kerang, daging tanpa lemak, kacang, sereal, dan bayam merupakan sumber zat besi yang sangat baik.
12. Maksimalkan Vitamin D
Vitamin D sangat penting untuk menjaga jaringan otot. Dapatkan 90 persen dari asupan yang direkomendasikan setiap harinya (400 IU) dalam satu porsi 3,5-ons salmon. Sumber lainnya yaitu ikan tuna, susu fortifikasi dan sereal, dan telur.
13. Konsumsi semangka
Menurut Journal of Nutrition, Asam aminp arginin, yang banyak terdapat dalam semangka, dapat mengurangi berat badan.dalam sebuah studi, asam amino ini diberikan kepada seekor tikus dan hasilnya terjadi oksidasi lemak dan glukosa. Asam ini terdapat juga di makanan laut, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
14. Hindari dehidrasi
Semua reaksi kimia di dalam tubuh, termasuk metabolisme, tergantung kepada ketersediaan cairan. Jika Anda mengalami dehidrasi, Anda mungkin hanya akan membakar 2% kalori, seperti yang ditemukan oleh peneliti dari University of Utah. Setidaknya minumlah 8-12 gelas air setiap harinya.
15. Minum kopi atau teh
Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat, sehingga kebiasaan mengonsumsi kafein setiap hari bisa memperlancar proses metabolisme sebesar 5-8% dengan total pembakaran 98-174 kalori per hari. Secangkir teh yang diseduh dapat meningkatkan metabolisme sebesar 12%, menurut sebuah penelitian di Jepang. Para peneliti berpendapat bahwa antioksidan yang disebut katekin dalam teh sebagai pendorong hal tersebut.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar