Beberapa tahun belakangan ini di dunia maya banyak sekali bertebaran akun-akun yang bermuatan religius, Manfaatnya buat saya (yang notebene keras kepala dan susah dibilangin) tentu saja sering merasa tersentil oleh akun-akun tersebut. Meskipun seringkali akun sosmed bisa jadi lebih religius daripada pemilinya/adminnya. Ya sudahlah ga usah dipikirin negatifnya, ambil positifnya aja lebih oke. (ciyye tumben pinter)
Misalnya saja saat malas melanda ketika Adzan berkumandang selalu ada saja yang mengingatkan entah itu status orang, postingan poster di instagram atau apa saja. atau saat sedang merasa dengki dan sakit hati ada aja akun yang menyindir tentang bahayanya, ruginya dan mengingatkan cara meredamnya. saat sedang kufur dan mulai menghitung apa yang tidak saya miliki maka postingan-postingan tersebut kembali menyindir dengan menampilkan mereka yang sedang sulit makan, kedinginan dan mati-matian mempertahankan nyawanya sementara saya di sini masih bisa santai mengakses internet. Dan selalu saja di saat yang sangat tepat dan tentu saja Dia menegur saya dengan cara-Nya yang sangat Halus tapi cukup membuat saya merasa tertampar. Itu baru hal-hal kecil belum lagi yang lain-lainnya di luar ke"Maya"an Dunia (bahasa apa ini maksudnya).
Memang kalau kita mau berfikir sedikit saja kalimat
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
(Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah yang Engkau dustakan)
emang #JLEB dan ngena-se ngena-ngenanya di hati